Gempa Kembali Mengguncang Jepang

TOKYO – Serangkaian gempa susulan mengguncang Jepang pagi ini. Gempa tersebut memicu peringatan terjadinya tsunami. Sehari sebelumnya Jepang diguncang gempa 7,2 skala richter (SR) dan tsunami kecil.

Belum ada laporan mengenai kerusakan atau korban akibat gempa susulan ini.

Badan Meteorologi Jepang mengatakan, gempa pagi ini merupakan gempa susulan dari gempa yang terjadi kemarin di wilayah yang sama. Getaran gempa dirasakan sampai ratusan kilometer dari Tokyo. Gempa juga memicu terjadinya tsunami kecil.

Gempa-gempa susulan tersebut memiliki kekuatan 6,8 SR yang terjadi pada pukul 06.24 pagi waktu setempat dan 6,1 SR yang terjadi tiga jam lebih awal. Demikian dikutip dari CBS, Kamis (10/3/2011).

Pemerintah langsung menaikan peringatan tsunami setelah kedua gempa kuat itu terjadi di Prefektur Fukushima, Jepang pusat. Namun peringatan tersebut dicabut kembali beberapa saat kemudian.

Gempa susulan tersebut berpusat di 150 kilometer pesisir tenggara Jepang, sekira 440 kilometer tenggara Tokyo. Gempa terjadi di kedalaman antara 8-10 kilometer.

Jepang berada di wilayah Ring of Fire, lengkung gempa dan wilayah volkanis yang merentang di sekitar Lingkar Pasifik dan sekitar 90 persen gempa di dunia terjadi di sana.

PEMBANGKIT NUKLIR JEPANG DITUTUP PASCA GEMPA

Tokyo
- Beberapa pembangkit listrik tenaga nuklir dan kilang minyak Jepang ditutup pada hari Jumat dan sebuah pabrik baja utama terbakar setelah gempa kuat mengguncang negeri ini, menekuk jalan, memicu tanah longsor dan merobohkanrumah dan kawasan bisnis. Bank of Japan, yang telah berjuang untuk meningkatkan perekonomian, mengatakan akan melakukan yang terbaik untuk memastikan stabilitas pasar keuangan. Sementara jet angkatan udara berlari menuju pantai timur laut untuk menentukan tingkat kerusakan dari gempa berkekuatan 8,9 SR. "Ada pabrik mobil dan semikonduktor di Jepang utara, sehingga akan ada beberapa dampak ekonomi akibat kerusakan pabrik," kata Yasuo Yamamoto, ekonom senior pada Mizuho Research Institute di Tokyo. Media Jepang melaporkan banyak korban luka dan kebakaran di kota Sendai di Jepang utara dan Tokyo. Tsunami setinggi 10 meter mencapai pelabuhan Sendai namun tidak ada laporan kerusakan. Prefektur Miyagi dan daerah sekitarnya termasuk zona manufaktur dan industri besar, dengan banyak pabrik bahan kimia, petrokimia dan elektronik. Hokuriku Electric Co mengatakan pada hari Jumat semua dari tiga reaktor di pembangkit nuklir Onagawa di Jepang utara ditutup secara otomatis setelah gempa. JX Nippon Oil & Energy Corp menghentikan operasi di tiga kilang di Sendai, Kashima dan Negishi, kata Jiji News. Electric Power Development (J-Power) juga menghentikan operasi pembangkit thermal di Yokohama, Jiji melaporkan. Televisi melaporkan kebakaran besar di kilang Chiba Cosmo Oil Co di Chiba, timur Tokyo. Kebakaran juga dilaporkan di pabrik baja JFE Holdings Inc di Chiba.

SUmber: TEMPO Interaktif,



KORBAN TEWAS TSUNAMI JEPANG

Tsunami akibat gempa bumi berkekuatan 8,9 Skala Richter yang menyapu kawasan pesisir Timur Jepang menewaskan sedikitnya 60 orang. Jumlah ini diperkirakan terus bertambah mengingat sejumlah lokasi belum tertembus tim evakuasi.

Gelombang tsunami yang mencapai ketinggian tujuh meter itu menyeret sejumlah kapal hingga ke daratan. Mobil-mobil dan reruntuhan bangunan akibat gempa juga tersapu ombak bercampur lumpur yang memasuki kota-kota di wilayah tersebut.

Mobil, truk, bus, yang terseret gelombang tsunami, tertambat di Bandara Sendai, di utara Tokyo. Sementara lebih 300 rumah hanyut di kota Ofunato. Tayangan televisi lokal menunjukkan puing-puing bangunan yang terseret air menumbangkan pepohonan dan membalikkan mobil.

"Kami memprediksi telah terjadi kerusakan besar," kata Kepala Sekretaris Kabinet Yukio Edano atas gempa berpusat di 130 km sebelah timur Sendai, Honshu, atau 373 km tenggara Tokyo pada kedalaman 24 km. "Kami akan melakukan upaya maksimal bantuan berdasar prediksi itu."

Selain tsunami, gempa mengakibatkan getaran dahsyat melanda puluhan kota dan desa yang menghampar di sepanjang 2.100 kilometer garis pantai. Tak terkecuali Tokyo, yang berjarak ratusan kilometer dari pusat gempa.

"Gempa bumi telah mengakibatkan kerusakan besar, terutama di kawasan Jepang bagian utara," kata Perdana Menteri Jepang, Naoto Kan, seperti dikutip dari laman Associated Press, Jumat, 11 Maret 2011.

Selain menghancurkan sejumlah bangunan fisik, bencana dahsyat ini juga melumpuhkan sejumlah kota di Jepang. Saluran komunikasi terputus. Sarana transportasi juga tidak beroperasi.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Michael Tene, mengatakan, komunikasi yang dilakukan dari Jakarta ke Jepang hanya bisa melalui Tokyo lewat hotline khusus. Sementara komunikasi dari Jakarta ke daerah lain tidak bisa dilakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar